Selasa, 05 September 2017

Kewajiban Manajer Perusahaan

Kewajiban Manajer Perusahaan

Kewajiban Manajer Perusahaan - Manajer yaitu seseorang yang mempunyai tanggung jawab yang besar untuk semua sisi disuatu perusahaan atau organisasi yang di pimpinnya serta mesti memiliki pikiran yang luas. Manajer memimpin sebagian unit bagian peranan pekerjaan yang mengepalai sebagian bidang yang dipegangnya. Pada perusahaan yang bertaraf kecil mungkin saja cukup dibutuhkan satu orang manajer umum, sedang pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar umumnya mempunyai sebagian orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada ruang pekerjaan yang berlainan-beda 
Ide untuk memakai computer jadi system info manajemen (SIM) adalah satu terobaosan besar, karna mengerti kalau beberapa manajer membutuhkan info untuk pemecahan problem. Saat perusahaan-perusahaan mencapai rencana SIM, mereka mulai meningkatkan beragam aplikasi yang dengan spesial diarahkan untuk mensupport manajen. Tetapi, tidak cuma manajemen yang peroleh faedah dari aplikasi SIM. Nonmanajer serta staf pakar juga memakai outputnya. Diluar itu juga digunakan oleh beberapa pengguna yang ada diluar perusahaan, yakni beberapa pelanggan juga akan terima faktur serta laporan transaksinya, beberapa pemegang saham juga akan terima check deviden, serta pemerintah juga akan terima laporan pajak. 

Wewenang Manajer

Peranan seseorang manajer dalam satu organisasi 
Didalam satu perusahaan tidak mempunyai manajer jadi dapat di pastikan kalau perusahaan itu juga akan bangkrut karna sistem manajemen dalam perusahaan itu tidak jalan, meskipun simber daya alat serta infrastrukturnya legkap tetapi jika tak ada yang mengatur jadi hal tersebut akan tidak ada berarti oleh karenanya peranan amnajer sangat vital. 
Manajer yang cuma ingin untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa ada ingin dikoreksi terlebih disalahkan bukanlah seseorang manajer yang baik, serta hal tersebut bisa turunkan kwalitas serta kemampuan dari beberapa bawahan yang dia bawahi, serta pada akhirnya beresiko pada keuntungan atau keberlangsungan dari organisasi tersebut, supaya perusahaan tidak jadi korban dari hal itu jadi butuh diambil seseorang manajer yang baik yang dapat menangani problem serta mempunyai tanda-tanda kepemimpinan yang komunikatif. 

Seseorang manajer mesti mengerti jati diri serta terutama ciri-khas dari bawahanya, umpamanya kekuatan komunikasinya, keagresifan dalam ajukan pertanyaan, kandungan emosi bawahanya, serta pengetahuan mengenai satu problem, hal semacam ini jadi perlu karna untuk mengecilkan distorsi info saat majnajer juga akan dengarkan serta merespon saran atau animo yang di sampaikan oleh bawahanya 
Seseorang manajer mesti mengerti apa yang di sampaikan bawahan termasuk juga dalam soal isi serta maksud penyampaian masukan, dengan makin memahami jadi komunikasi juga akan makin lancar hingga akan tidak ada multitafsir yang juga akan menggaburkan komunikasi itu. 
Senantiasa konsentrasi serta penuh perhatian kedapa karyawan yang mengemukakan pesan atau masukan, serta upayakan janganlah memberi kesan manajer berbuat tidak etis bawahanya, hal semacam ini perlu untuk memberi empati tinggi hingga karyawan atau bawahan juga akan terasa di perhatikan serta dihargai eksistenti serta saranya. 
Sebelumnya lebih jauh mengulas mengenai kekuatan seseorang manajer yakni berikan motivasi, kita juga akan ulas dulu mengenai apakah itu motivasi, motivasi yaitu satu kekuatan spesial yang dipunyai oleh orang yang lain yang dapat mendorong untuk melakukkan suatu hal, ada rencana motivasi serta itu terdiri atas dua aspek yakni aspek intrisik serta aspek ekstrinsik, aspek intrinsik mencakup ketertarikan pribadi, keinginan, kepentingan penuhi keperluan, serta aspek ekstrinsik mencakup pujian dari orang yang lain, promosi jabatan danpenghargaan. 
ada tiga langkah yang umum dilakukkan untuk memengaruhi atau berikan motivasi yakni : 
1. motivasi karna rasa takut. 
2. motivasi karna insentif 
3. motivasi karna pengembangan personal 
nah dari ke-3 cara itu langkah ketigalah yang terbaik untuk memperngaruhi motivasi karyawan. 

3. Peran Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Info 
Manajer yaitu seseorang yang mempunyai tanggung jawab semua sisi disuatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin sebagian unit bagian peranan pekerjaan yang mengepalai sebagian. Pada perusahaan yang bertaraf kecil mungkin saja cukup dibutuhkan satu orang manajer umum, sedang pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar umumnya mempunyai sebagian orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada ruang pekerjaan yang tidak sama. 

Tingkatan manajer 
Pada organisasi berstruktur tradisionil, manajer seringkali dikelompokan jadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, serta manajer lini awal (umumnya digambarkan dengan bentuk piramida, dimana jumlah karyawan semakin besar dibagian bawah dari pada di puncak). Di bawah ini yaitu tingkatan manajer dari mulai bawah ke atas : 

Manejemen lini awal (first-line management), di kenal juga dengan arti manajemen operasional, adalah manajemen tingkatan terendah yang bertugas memimpin serta mengawasi karyawan non-manajerial yang ikut serta dalam sistem produksi. Mereka seringkali dimaksud penyelia (supervisor), manajer shift, manajer ruang, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). 
Manajemen tingkat menengah (middle management), meliputi semuanya manajemen yang ada diantara manajer lini awal serta manajemen puncak serta bertugas jadi penghubung pada keduanya. Jabatan yang termasuk juga manajer menengah salah satunya kepala sisi, pemimpin project, manajer pabrik, atau manajer divisi. 
Manajemen puncak (top management), di kenal juga dengan arti executive officer. Bertugas berencana aktivitas serta kiat perusahaan pada umumnya serta mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen yaitu CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), serta CFO (Chief Financial Officer).  
Meski begitu, tidak semuanya organisasi bisa merampungkan pekerjaannya dengan memakai bentuk piramida tradisionil ini. Umpamanya pada organisasi yang lebih fleksibel serta simpel, dengan pekerjaan yang dikerjakan oleh tim karyawan yang senantiasa beralih, beralih dari satu project ke project yang lain sesuai sama dengan keinginan pekerjaan. 

Norma manajerial 
Norma manajerial yaitu standard perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kelompok klasifikasi menurut Ricky W. Griffin : 

Tingkah laku pada karyawan 
Tingkah laku pada organisasi 
Tingkah laku pada agen ekonomi lainnya 
Pengertian Perseteruan Organisasi 
Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007, diadaptasi), ada bermacam type perseteruan : 

a) Perseteruan vertikal yang berlangsung pada tingkat hirarki, seperti pada manajemen puncak serta manajemen menengah, manajemen menengah serta penyelia, serta penyelia serta subordinasi. Bentuk perseteruan dapat berbentuk bagaimana mengalokasi sumberdaya dengan optimum, mendeskripsikan maksud, perolehan kemampuan organisasi, manajemen kompensasi serta karier. 

b) Perseteruan Horisontal, yang berlangsung diantara beberapa orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama didalam perusahaan. Contoh bentuk perseteruan ini yaitu mengenai perumusan maksud yg tidak pas, mengenai alokasi serta efisiensi pemakaian sumberdaya, serta pemasaran. 

c) Perseteruan diantara staf lini, yang berlangsung diantara beberapa orang yang mempunyai pekerjaan berlainan. Umpamanya pada divisi pembelian bahan baku serta divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap juga akan efisien jika bahan baku dibeli dalam jumlah besar di banding sedikit-sedikit namun makan saat berkali-kali. Sesaat divisi keuangan menginginkan jumlah yang lebih kecil karna minimnya.kurang tersedianya biaya. Contoh yang lain pada divisi produksi serta divisi pemasaran. Divisi pemasaran memerlukan product yang bermacam sesuai sama keinginan pasar. Sesaat divisi produksi cuma dapat menghasilkan jumlah produksi dengan terbatas karna langkanya sumberdaya manusia yang akhli serta tehnologi yang pas. 

d) Perseteruan peranan berbentuk kesalahpahaman mengenai apa yang semestinya ditangani oleh seorang. Perseteruan dapat berlangsung antarkaryawan karna tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan mempunyai lebih dari seseorang manajer, serta system koordinasi yg tidak terang. 

a. Aspek penyebabnya perseteruan 

Ketidaksamaan individu, yang mencakup ketidaksamaan pendirian serta perasaan. 
Tiap-tiap manusia yaitu individu yang unik. Berarti, tiap-tiap orang mempunyai pendirian serta perasaan yang tidak sama satu dengan yang lain. Ketidaksamaan pendirian serta perasaan juga akan suatu hal hal atau lingkungan yang riil ini bisa jadi aspek penyebabnya perseteruan sosial, sebab dalam melakukan hubungan sosial, seorang tidak selamanya searah dengan kelompoknya. Umpamanya, saat berjalan pentas musik di lingkungan pemukiman, pasti perasaan tiap-tiap warganya juga akan tidak sama. Ada yang terasa terganggu karna berisik, namun ada juga yang terasa terhibur. 

Ketidaksamaan latar belakang kebudayaan hingga membuat pribadi-pribadi yang berlainan. 
Seorang sedikit banyak juga akan dipengaruhi dengan beberapa alur pemikiran serta pendiriankelompoknya. Pemikiran serta pendirian yang berlainan itu selanjutnya juga akan hasilkan ketidaksamaan individu yang bisa menyebabkan perseteruan. 

Ketidaksamaan kebutuhan pada individu atau grup. 
Manusia mempunyai perasaan, pendirian ataupun latar belakang kebudayaan yang berlainan. Oleh karenanya, kurun waktu yang berbarengan, semasing orang atau grup mempunyai kebutuhan yang tidak sama. Terkadang orang bisa lakukan hal yang sama, namun untuk maksud yang tidak sama. Jadi contoh, umpamanya ketidaksamaan kebutuhan dalam soal pemakaian rimba. Beberapa tokoh orang-orang menanggap rimba jadi kekayaan budaya sebagai sisi dari kebudayaan mereka hingga mesti dijaga serta tidak bisa ditebang. Parapetani menbang pohon-pohon karna dipandang jadi penghambat untuk mereka untuk buat kebun atau ladang. Untuk beberapa entrepreneur kayu, pohon-pohon ditebang serta lalu kayunya di-export manfaat memperoleh uang serta buka pekerjaan. Sedang untuk penggemar lingkungan, rimba yaitu sisi dari lingkungan hingga mesti dilestarikan. Disini terang tampak ada ketidaksamaan kebutuhan pada satu grup dengan grup yang lain hingga juga akan menghadirkan perseteruan sosial di orang-orang. Perseteruan karena ketidaksamaan kebutuhan ini dapatlah menyangkut bagian politik, ekonomi, sosial, serta budaya. Demikian halnya bisa berlangsung antar grup atau pada grup dengan individu, umpamanya perseteruan pada grup buruh dengan entrepreneur yang berlangsung karna ketidaksamaan kebutuhan diantara keduanya. Beberapa buruh inginkan gaji yang ideal, sedang entrepreneur inginkan pendapatan yang besar untuk di nikmati sendiri serta jadi besar bagian dan volume usaha mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar